Company Profile
Betts Indonesia started in
1994, and was a subsidiary of the UK
based Betts Group. Betts Indonesia is part of ALBEA Group headquartered
in France. It is located in Surabaya, the second largest city of
Indonesia. Other ALBEA Group companies are strategically located around
the world in France, USA, UK, Poland, Russia, India, China, and Brazil.
With an excellent reputation for high quality and service, Betts
Indonesia holds the prestigious Platinum Standard for Safety. In 1999 it
was one of the few Indonesian manufacturers to receive the "ISO 9002"
certificate of quality. Now in 2011 we have also achieved the latest
"ISO 9001:2008" award.
The factory built and designed on a modular basis for future expansion.
Current production facilities take up 3,468 square meters of the 16,000
square meter site.
Product and specification
About Us:
PT. Betts Indonesia sebagai perusahaan manufaktur dengan produk utamanya laminate tubes.
Terdapat 3 jenis peralatan atau mesin dalam pelaksanaan proses produksi laminate tubes, diantaranya mesin arpeco, aisa dan nissei. Mesin Arpeco merupakan peralatan yang termasuk vital atan kritis karena mesin ini ada satu buah di perusahaan ini dan memegang peranan penting dalam proses pembuatan tubes khususnya proses pencetakan gambar pada tubes itu sendiri. Pennasalahan yang sedang atau yang tengah dihadapi oleh PT. Betts Indonesia adalah kinerja sumber daya manusia yang dapat melakukan kegiatan perawatan kurang efektif. Kegiatan perawatan yang dilakukan oleh Divisi Maintenance hanya berdasarkan sistem database mesin. Sistem database ini dibuat dari pengalaman dan data histories tentang kerusakan mesin, sehingga dari sistem ini dapat diketahui kapan mesin akan mengalami kerusakan. Dari sistem database belum dapat memberikan data yang akurat kapan suatu mesin atau komponen akan mengalami kerusakan. Salah satu upaya dalam membuat suatu sistem manajemen perawatan yang baik adalah dengan metode ReM Reliability Centered Maintenance). Dimana dalam ReM ini terdapat analisa kualitatif seperti Functional Block Diagram (FBD), System Function dan Functional Failure, FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), dan Decision Diagram. Analisa kuantitatif juga adalah merupakan bagian dalam metode ReM seperti interval perawatan, persediaan komponen dan jumlah karyawan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil survey dari baik data primer atau data sekunder. Data primer adalah mesin produksi, jenis komponen, jenis kerusakan, dan lain- lain. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak PT. Betts Indonesia, berupainfonnasi dari data Dengan diterapkannya metode ReM ini dalam mengatasi permasalahan yang ada dalam PT. Betts Indonesia, didapatkan bahwa dari keempat sub system dalam mesin Arpeco jenis kegiatan perawatan yang didapatkan untuk sub system unwind adalah scheduled restoration task dan sub system infeed adalah scheduled on-condition task, sedangkan sub system print station adalah scheduled restoration task dan scheduled on-conditiontask dan sub system rewind dan outfeed adalah scheduled restoration task. Dimana pada perhitungan interval perawatan didapatkan bahwa komponen roll follower dari sub system unwind merupakan komponen dengan selisih biaya terbesar antara biaya kegiatan perawatan awal dengan biaya kegiatan perawatan berdasarkan perhitungan interval perawatan yaitu sebesar Rp. 2.113.211,- .
Terdapat 3 jenis peralatan atau mesin dalam pelaksanaan proses produksi laminate tubes, diantaranya mesin arpeco, aisa dan nissei. Mesin Arpeco merupakan peralatan yang termasuk vital atan kritis karena mesin ini ada satu buah di perusahaan ini dan memegang peranan penting dalam proses pembuatan tubes khususnya proses pencetakan gambar pada tubes itu sendiri. Pennasalahan yang sedang atau yang tengah dihadapi oleh PT. Betts Indonesia adalah kinerja sumber daya manusia yang dapat melakukan kegiatan perawatan kurang efektif. Kegiatan perawatan yang dilakukan oleh Divisi Maintenance hanya berdasarkan sistem database mesin. Sistem database ini dibuat dari pengalaman dan data histories tentang kerusakan mesin, sehingga dari sistem ini dapat diketahui kapan mesin akan mengalami kerusakan. Dari sistem database belum dapat memberikan data yang akurat kapan suatu mesin atau komponen akan mengalami kerusakan. Salah satu upaya dalam membuat suatu sistem manajemen perawatan yang baik adalah dengan metode ReM Reliability Centered Maintenance). Dimana dalam ReM ini terdapat analisa kualitatif seperti Functional Block Diagram (FBD), System Function dan Functional Failure, FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), dan Decision Diagram. Analisa kuantitatif juga adalah merupakan bagian dalam metode ReM seperti interval perawatan, persediaan komponen dan jumlah karyawan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil survey dari baik data primer atau data sekunder. Data primer adalah mesin produksi, jenis komponen, jenis kerusakan, dan lain- lain. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak PT. Betts Indonesia, berupainfonnasi dari data Dengan diterapkannya metode ReM ini dalam mengatasi permasalahan yang ada dalam PT. Betts Indonesia, didapatkan bahwa dari keempat sub system dalam mesin Arpeco jenis kegiatan perawatan yang didapatkan untuk sub system unwind adalah scheduled restoration task dan sub system infeed adalah scheduled on-condition task, sedangkan sub system print station adalah scheduled restoration task dan scheduled on-conditiontask dan sub system rewind dan outfeed adalah scheduled restoration task. Dimana pada perhitungan interval perawatan didapatkan bahwa komponen roll follower dari sub system unwind merupakan komponen dengan selisih biaya terbesar antara biaya kegiatan perawatan awal dengan biaya kegiatan perawatan berdasarkan perhitungan interval perawatan yaitu sebesar Rp. 2.113.211,- .
PT. MITRA TURIJAYA GEMILANG
ReplyDeleteGeneral Trading, Export / Import & Jasa Customs Clearance Import
Hal : Penawaran Sewa Undername Import Jasa Custom ( All IN Borongan )
Kepada Yth, Bapak/Ibu
Attn : Marketing Import.
Perkenalkan kami PT. MITRA TURIJAYA GEMILANG adalah perusahaan Jasa Customs Import, International Sea and Freight Forwarding, sekaligus Specialist dalam bidang Jasa Customs Clearance di Kepabeanan baik via Bandara maupun Pelabuhan di seluruh Nusantara.
Perusahaan kami PT. MITRA TURIJAYA GEMILANG bekerja sama dalam bidang Jasa sebagai berikut :
1. Under name Import
2. Borongan Import
3. Custom Clearance
4. By Air or Sea (Local and International)
5. Untuk semua jenis barang termasuk Dangerous Cargo atau Personal
6. Import mesin bekas / sudah terpakai.
Kami Mempunyai Lisensi Import diantaranya :
- S R P/ N I K
- SIUP
- TDP
- N P W P
- A P I-U
- PI BESI-BAJA
- LS / SNI / Izin Import barang bukan baru
Katagori barang Import yang kami miliki izin di SIUP & API-U :
< Garment/Pakaian Jadi, Sepatu/Alas Kaki,Mesin/Mesian Industri dan Spare Parts, Plastic/Fiber,
< Damkar, Truck/Alat Berat dan Spare Parts, Alat Transportasi Laut, Darat dan Udara, Peralatan Rumah Tangga,
Bahan Kimia
< Bahan Bangunan, Besi/Baja, Alat Tambang, Alat Laboratorium untuk pendidikan.
- Khusus penawaran UNDERNAME bagi customer anda yang belum memiliki izin import.
- Undername kami memiliki Kuota Impor untuk Mesin-Mesin Bekas & Alat Berat Bekas.
Kami juga mempunyai kuota untuk import mesin atau barang-barang bekas.
Dan jika perusahaan anda mempunyai masalah dengan barang import tertahan di BC, kami juga siap membantu.
Untuk project import partai besar anda bisa hubungi kontak kami untuk meeting terlebih dahulu agar kami bisa memberikan harga semurah mungkin.
Kami PT. MITRA TURIJAYA GEMILANG siap menjadi mitra terpercaya yang memberikan pelayanan sesempurna mungkin dengan perusahaan anda.
Demikianlah penawaran ini kami ajukan, atas perhatian dan kepercayaan yang diberikan kami ucapkan terimakasih.
Best Regartds,
Muzakir
Marketing Import.
PT. MITRA TURIJAYA GEMILANG
GD. Garden Kuliner Lt 2 Room 01
Jl. Jatiwaringin Raya, Pangkalan Jati No. 01, Jakarta Timur 13620
Telp/Fax : +6221 - 8661 2877
Hp. : 0852 1118 9989
Email : muzakir.marketing@gmail.com